Pendeta Muda Asal Nias Melinda Zidomi Dibunuh, Jenazahnya Ditutupi Semak dan Kayu
seorang perempuan muda yang kabar nya berprofesi sebagai gereja sekaligus pendeta di sungai baung kabupaten OKI sumatra selatan di bunuh.
identitasnya bernama melinda zidemi.
dodi,pekerja PT sawit mas persada yang di hubungi mengatakan,melinda di kenal ramah dan baik pada warga dan pekerja di sana.
"dia sering mengajak warga ngobrol dan bercerita,pokok nya setahu saya sangat ramah dan perduli,"kata dodi
sehari sebelum mayat nya di temukan dodi juga sempat melihat melinda yang datang bersama anak kecil ke divisi 1.sementara melinda sendiri tinggal di mess yang ad di devisi 4 perkebunan PT SM.
ia mengunggah foto semasa hidup dan TKP saat melinda ini di temukan.
dodi mengatakan mayat perempuan muda ini di temukan pada rabu 27/3/2019 pukul 06.00.
dodi menjelaskan,perempuan muda yang di ketahui bernama melinda itu merupakan pengurus gereja yang ada di areal perkebunan itu.
sore sekitar pukul 16.00 perempuan muda yang berasal dari nias,sumatra utara itu datang ke devisi 1 dari mess tempat tinggal nya di devisi 4.
jarak nya sekitar 2 kilometer.
dia datang mau ngurus gereja bersama anak kecil sekitar 11 tahun.
saat itu saya lihat sendiri mereka datang saat saya sedang bongkar bibit"katanya
dari divisi 1 sekitar pukul 17.00 melinda dan anak kecil tadi pulang ke devisi 4.
di tengah perjalanan,keduanya dicegat dua orang laki-laki.
"si anak berhasil meloloskan diri dan melapor ke devisi 4 katanya.
sore itu semua orang lalu mencari melinda.
akhir nya melinda di temukan pukul 06.00 pagi.
Netizen sebut melinda menikah juni.
dalam unggahannya terdapat 5 foto terdiri 3 foto wanita cantik dan 2 foto mayat.
dia menandai 6 akun lain nya
ferniwati zalogo dalam unggahan menulis keterangan foti sebagai berikut:
selamat jalan cucu kami melinda zidemi semoga damai di sisi bapa.......
kaget sedih kami mendengar mu pagi ini...
semoga pelaku dapat di temukan dan dapat di beri ganjaran yang setimpal terhadap perbuatan ny.....
ini lah seorang hamba tuhan yang di temukan tewas dalam keadaan telanjang.
semoga keluarga yang ditinggal kan beri penghiburan dan suka cita dari bapa surga.
belum di ketahui kebenaran peristiwa tersebut.
namun unggahan tersebut sudah menjadi viral
jadi dari informasi yang di dapat korban sedang pergi bersama rekan nya Nita pernawan dari divisi 4 menggunakan sepeda motor honda revo warna hitam menuju pasar jeti.
saat perjalanan pulang korban di hadang dengan oleh orang tidak di kenal menggunakan kayu balok "ujar humnas polda sumsel,kombes pol supriadi rabu 27/3/2019
selanjutnya korban diperkirakan di hadang oleh dua orang pelaku yang datang menggunakan penutup muka atau wajah kedua korban di bekap dan di cekik oleh para pelaku sebelum di buang ke dalam kebun.
"korban masing-masing atas nama melinda zidoni dan nita pernawan di seret oleh pelaku kedalam sawit kemudian ke 2 korban di cekik dan tangan menggunakan karet bekas ban dalam motor.
saat di cekik itulah korban nita pernawan pingsan dan di buang di semak-semak di areal perkebunan sawit ,sedang kan korban melinda di cekik hingga meninggal.
jarak antara tempat korban di cekik dan di buang sekitar 100 meter,"jelasnya
menurutnya hingga saat ini pihak kepolisian polres OKI tengah menyelidiki untuk mengungkap khasus tersebut.
di duga juga korban melinda sebelum di bunuh oleh para pelaku di perkosa lebih dahulu.
supriadi mengatakan,dugaan itu muncul karena saat di temukan ,korban tidak mengenakan celana.
"korban di temukan dalam keadaan tidak menggunakan celana dan baju bagian atas terbuka.
dugaan nya sempat di perkosa,tapi akan di periksa lagi "kata supriadi,saat di konfirmasi melalui pesan singkat, rabu (27/3/2019)
supriadi mengatakan kedua tangan korban juga diikat pelaku dengan ban dalam motor.
dalam kondisi tidak bisa melawan,pelaku di duga memperkosa korban dan mencekik nya hingga tewas.
"korban atas nama nita pernawan (9) pingsan setelah di cekik oleh pelaku,tapi selamat setelah di temukan warga,kedua korban di temukan sekitar 100 meter dari lokasi masing-masing"ujar nya
Pendeta GKII
Suasana tampak ramai terlihat di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) yang berada di Jalan Urip Sumoharjo Sekojo Palembang.
Karena mereka adalah teman-teman dari Melinda Zidomi yang menjadi korban pembunuhan dan ditemukan Sungai Baung Kabupaten OKI Sumatera Selatan.
Teman-teman seangkatannya mengatakan bahwa Melinda statusnya sudah menjadi Pendeta dan tamat pada tahun lalu.
"Iyo mas Dio tuh tamatan tahun lalu kalau dak salah tahun 2018," ujar salah satu teman laki-lakinya.
Ia menambahkan bahwa jenazah akan dibawa ke sini (Gereja Kristen Injili Indonesia) untuk disembayangkan dan silakan.
Lalu, akan dibawa keluarganya ke Nias, Sumatra Selatan.
Namun ketika di mintai keterangan baik dari pihak gereja dan keluarganya mereka enggan berkomentar.
Arisman Manai yang juga vikaris di Gereja GKII mengatakan, MZ sedang menjalani ikatan dinas sebagai vikaris di Sungai Baung selama dua tahun.
MZ sempat ingin meminta izin pada bulan Juni mendatang untuk melangsungkan pernikahan bersama tunangannya di Nias Selatan, Sumatera Utara.
"Baru enam bulan bertugas di sini. Memang dia bilang bulan 6 mau menikah dengan tunangannya di Nias," kata Arisman saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang,rabu (27/3/2019)
Dilanjutkan Arisman, lokasi tempat korban ditemukan memang terbilang sepi dan jauh dari Gereja sekitar 4 kilometer.
Selama ini, MZ memang sering berbelanja ke pasar mengajak muridnya di gereja.
"NP itu muridnya di gereja, memang sering dipasar. Waktu ditemukan tangan dan kakinya diikat semua, punggung korban luka lecet seperti diseret," ujarnya.
Sementara itu, Anugrah Gaurifa (25) yang merupakan keluarga MZ juga membenarkan jika korban dalam waktu dekat akan melangsungkan pernikahan.
"Iya memang mau menikah sama tunangannya. MZ sudah 5 tahun di Palembang kuliah di sini. Kalau tugas baru enam bulan," kata Anugrah.
Anugerah MZ mengatakan, korban menamatkan jenjang strata 1 dan meraih gelar Sarjana Teologi Kependetaan di Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang pada 2018.
Selama menempuh pendidikan, MZ tinggal di mess kampus.
Jika sedang libur, korban sering berkunjung ke kediaman sepupunya di kawasan Sukabangun.
"Setelah tamat kuliah, MZ ikatan dinas dan bertugas di Sungai Baung.
Adiknya juga kuliah di sini di kampus yang sama," kata Anugerah saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Ia pun tak menyangka, jika video call MZ satu bulan lalu saat berada di Sungai Baung merupakan video call terakhir kalinya sebelum korban ditemukan menjadi korban pembunuhan.
Dalam video call tersebut, MZ mengaku akan kembali berkunjung ke Palembang sebelum pulang ke Nias untuk menikah.
"Terakhir kakak saya yang video call, korban bilang mau pulang ke Palembang dulu. Memang mau menikah dalam waktu dekat ini di Nias,"ujarnya.
Saksi kunci
Nita Pernawan/NP (9) berhasil lolos dari maut setelah dikira tewas usai dicekik oleh dua pelaku pembunuhan MZ, vikaris atau calon pendeta di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Sungai Baung, Kabupaten OKI.
Vikaris GKII Sungai Baung Arisman Manai mengatakan, sembari menangis, NP berlari seorang diri menuju ke gereja tanpa mengenakan sandal.
Ia berada dalam kondisi ketakutan.
Gadis kecil tersebut sempat diikat tangan dan kakinya oleh para pelaku serta dicekik.
Setelah dikira tewas, korban lalu dibuang oleh pelaku ke areal perkebunan sawit.
Sementara MZ juga diikat oleh pelaku dengan menggunakan karet ban dalam motor serta diseret masuk ke dalam areal perkebunan sawit.
"Karena dikira sudah tewas setelah dicekik, NP ditinggal sendiri.
Mungkin dapat mukjizat dari Tuhan ternyata ikatan tangan korban lepas sehingga langsung kabur dan menuju gereja," kata Arisman saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang,rabu (27/3/2019)
Para jemaat gereja yang sedang berkumpul untuk mencari keberadaan MZ dan NP langsung memberikan pertolongan kepada korban.
Dari gadis kecil itulah jemaat menuju ke lokasi tempat kedua korban dibuang.
Di sana, MZ ditemukan dalam kondisi tanpa busana serta tangan dan kaki terikat.
Sekitar jarak 300 meter dari penemuan MZ, sepeda motor korban juga ditemukan.
"Ponsel korban tidak ditemukan. NP itu lari sejauh 4 kilometer dari lokasi seorang diri dan ketakutan. Anaknya sekarang masih trauma," ujarnya.
Dua pelaku diketahui menggunakan sarung sebagai penutup wajah saat beraksi.
Bahkan, kedua korban diseret tanpa ampun oleh pelaku hingga masuk ke areal perkebunan sawit.
"Saya lihat jenazah tadi ada luka di punggung bekas diseret. Ada juga bekas cekikan di leher,"ungkap Arisman.
Jenazah MZ tiba di di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang didampingi oleh Arisman bersama pemimpin gereja.
Adik korban Yanti bersama keluarganya menangis saat jenazah diturunkan dari mobil.
Mereka saling berpelukan, berlinang air mata menyaksikan tubuh calon pendeta muda itu dibawa masuk ke ruang jenazah.
Tak banyak kata yang terucap dari mulut Yanti.
Ia hanya terlihat terus meneteskan air mata sembari memeluk sanak saudaranya yang ada di depan ruang jenazah.
Pihak keluarga berharap polisi dapat cepat menangkap pelaku sehingga ia diadili atas perbuatan kejinya tersebut.
Jenazah diberangkatkan ke Nias Selatan
kamis (28/3/219) jenazah MZ (24),diberangkatkan pulang ke kampung halamannya untuk dimakamkan di Pulau Nias, Sumatera Utara lewat jalur darat.
Jenazah MZ diberangkatkan dari Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) di Jalan Sumoharjo, Palembang sekitar pukul 10.00 WIB dengan menggunakan mobil ambulans.
Para sahabat korban juga ikut menghadiri ibadah pemberangkatan jenazah tersebut.
Dewistina Finowa'a (24) yang merupakan rekan satu angkatan MZ mengatakan, jenazah MZ diperkirakan sampai ke kampung halamannya Tanah Hibala, Pulau Nias Selatan jumat (29/3/2019) sore
"Tadi pakai mobil ambulans langsung diberangkatkan lewat jalur darat ke Padang. Baru akan menuju ke rumah korban memakai speedboat," kata Dewistina, ditemui di GKII,
Ditemukan Bercak Sperma
Usai dilakukan visum luar di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, tim Laboratorium Forensik Polda Sumatera Selatan mendapatkan bukti berupa sperma yang diduga milik para pelaku pemerkosaan serta pembunuhan terhadap calon pendeta berinisial MZ (24).
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, rabu (27/3/2019)
Supriadi mengatakan, korban diduga tewas setelah mengalami cekikan dileher oleh pelaku.
Selain itu, terdapat luka memar di sekitar leher korban hingga menyebabkan MZ tak bisa bernafas.
"Ada bercak sperma ditubuh korban, diduga itu milik pelaku," kata Supriadi.
Ia melanjutkan, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnian Adinegara telah memerintahkan para penyidik untuk kembali mendatangi lokasi tempat kejadian di areal PT PSM Divisi 3 blok F19 Dusun Sungai Baung, Desa Bukti Batu, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI.
"Ada satu anjing pelacak juga diturunkan untuk mencari jejak pelaku. Sekarang tim masih di lapangan, melakukan olah TKP ulang," ujar dia.
DUA PELAKU DITANGKAP
Tim gabungan Polres Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan menangkap dua terduga pelaku pembunuhan calon pendeta berinisial MZ (24) di OKI, Sumsel. "Iya benar (ditangkap), nanti dibawa ke Polda," kata Kapolres Ogan Komering Ilir (OKI) AKBP Doni Eka Saputra, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (28/3/2019).
Doni mengatakan, keduanya ditangkap di kawasan Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI, Rabu (27/3/2019), dan saat ini masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik.
"Ditangkap di Air Sugihan kemarin," kata Doni, melalui sambungan telepon, Kamis (28/3/2019).
Penangkapan itu setelah penyidik mendapatkan keterangan dari saksi yang merupakan masyarakat sekitar.
Dari sana petugas bergerak dan langsung menangkap pelaku.
"Sempat tidak mengaku, tapi masyarakat melihat pelaku ada di sana (lokasi kejadian)," ujar dia.
Dua identitas pelaku tersebut saat ini belum bisa diungkapkan oleh penyidik karena dalam tahap pemeriksaan.
identitasnya bernama melinda zidemi.
dodi,pekerja PT sawit mas persada yang di hubungi mengatakan,melinda di kenal ramah dan baik pada warga dan pekerja di sana.
"dia sering mengajak warga ngobrol dan bercerita,pokok nya setahu saya sangat ramah dan perduli,"kata dodi
sehari sebelum mayat nya di temukan dodi juga sempat melihat melinda yang datang bersama anak kecil ke divisi 1.sementara melinda sendiri tinggal di mess yang ad di devisi 4 perkebunan PT SM.
ia mengunggah foto semasa hidup dan TKP saat melinda ini di temukan.
dodi mengatakan mayat perempuan muda ini di temukan pada rabu 27/3/2019 pukul 06.00.
dodi menjelaskan,perempuan muda yang di ketahui bernama melinda itu merupakan pengurus gereja yang ada di areal perkebunan itu.
sore sekitar pukul 16.00 perempuan muda yang berasal dari nias,sumatra utara itu datang ke devisi 1 dari mess tempat tinggal nya di devisi 4.
jarak nya sekitar 2 kilometer.
dia datang mau ngurus gereja bersama anak kecil sekitar 11 tahun.
saat itu saya lihat sendiri mereka datang saat saya sedang bongkar bibit"katanya
dari divisi 1 sekitar pukul 17.00 melinda dan anak kecil tadi pulang ke devisi 4.
di tengah perjalanan,keduanya dicegat dua orang laki-laki.
"si anak berhasil meloloskan diri dan melapor ke devisi 4 katanya.
sore itu semua orang lalu mencari melinda.
akhir nya melinda di temukan pukul 06.00 pagi.
Netizen sebut melinda menikah juni.
dalam unggahannya terdapat 5 foto terdiri 3 foto wanita cantik dan 2 foto mayat.
dia menandai 6 akun lain nya
ferniwati zalogo dalam unggahan menulis keterangan foti sebagai berikut:
selamat jalan cucu kami melinda zidemi semoga damai di sisi bapa.......
kaget sedih kami mendengar mu pagi ini...
semoga pelaku dapat di temukan dan dapat di beri ganjaran yang setimpal terhadap perbuatan ny.....
ini lah seorang hamba tuhan yang di temukan tewas dalam keadaan telanjang.
semoga keluarga yang ditinggal kan beri penghiburan dan suka cita dari bapa surga.
belum di ketahui kebenaran peristiwa tersebut.
namun unggahan tersebut sudah menjadi viral
jadi dari informasi yang di dapat korban sedang pergi bersama rekan nya Nita pernawan dari divisi 4 menggunakan sepeda motor honda revo warna hitam menuju pasar jeti.
saat perjalanan pulang korban di hadang dengan oleh orang tidak di kenal menggunakan kayu balok "ujar humnas polda sumsel,kombes pol supriadi rabu 27/3/2019
selanjutnya korban diperkirakan di hadang oleh dua orang pelaku yang datang menggunakan penutup muka atau wajah kedua korban di bekap dan di cekik oleh para pelaku sebelum di buang ke dalam kebun.
"korban masing-masing atas nama melinda zidoni dan nita pernawan di seret oleh pelaku kedalam sawit kemudian ke 2 korban di cekik dan tangan menggunakan karet bekas ban dalam motor.
saat di cekik itulah korban nita pernawan pingsan dan di buang di semak-semak di areal perkebunan sawit ,sedang kan korban melinda di cekik hingga meninggal.
jarak antara tempat korban di cekik dan di buang sekitar 100 meter,"jelasnya
menurutnya hingga saat ini pihak kepolisian polres OKI tengah menyelidiki untuk mengungkap khasus tersebut.
di duga juga korban melinda sebelum di bunuh oleh para pelaku di perkosa lebih dahulu.
supriadi mengatakan,dugaan itu muncul karena saat di temukan ,korban tidak mengenakan celana.
"korban di temukan dalam keadaan tidak menggunakan celana dan baju bagian atas terbuka.
dugaan nya sempat di perkosa,tapi akan di periksa lagi "kata supriadi,saat di konfirmasi melalui pesan singkat, rabu (27/3/2019)
supriadi mengatakan kedua tangan korban juga diikat pelaku dengan ban dalam motor.
dalam kondisi tidak bisa melawan,pelaku di duga memperkosa korban dan mencekik nya hingga tewas.
"korban atas nama nita pernawan (9) pingsan setelah di cekik oleh pelaku,tapi selamat setelah di temukan warga,kedua korban di temukan sekitar 100 meter dari lokasi masing-masing"ujar nya
Pendeta GKII
Suasana tampak ramai terlihat di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) yang berada di Jalan Urip Sumoharjo Sekojo Palembang.
Karena mereka adalah teman-teman dari Melinda Zidomi yang menjadi korban pembunuhan dan ditemukan Sungai Baung Kabupaten OKI Sumatera Selatan.
Teman-teman seangkatannya mengatakan bahwa Melinda statusnya sudah menjadi Pendeta dan tamat pada tahun lalu.
"Iyo mas Dio tuh tamatan tahun lalu kalau dak salah tahun 2018," ujar salah satu teman laki-lakinya.
Ia menambahkan bahwa jenazah akan dibawa ke sini (Gereja Kristen Injili Indonesia) untuk disembayangkan dan silakan.
Lalu, akan dibawa keluarganya ke Nias, Sumatra Selatan.
Namun ketika di mintai keterangan baik dari pihak gereja dan keluarganya mereka enggan berkomentar.
Arisman Manai yang juga vikaris di Gereja GKII mengatakan, MZ sedang menjalani ikatan dinas sebagai vikaris di Sungai Baung selama dua tahun.
MZ sempat ingin meminta izin pada bulan Juni mendatang untuk melangsungkan pernikahan bersama tunangannya di Nias Selatan, Sumatera Utara.
"Baru enam bulan bertugas di sini. Memang dia bilang bulan 6 mau menikah dengan tunangannya di Nias," kata Arisman saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang,rabu (27/3/2019)
Dilanjutkan Arisman, lokasi tempat korban ditemukan memang terbilang sepi dan jauh dari Gereja sekitar 4 kilometer.
Selama ini, MZ memang sering berbelanja ke pasar mengajak muridnya di gereja.
"NP itu muridnya di gereja, memang sering dipasar. Waktu ditemukan tangan dan kakinya diikat semua, punggung korban luka lecet seperti diseret," ujarnya.
Sementara itu, Anugrah Gaurifa (25) yang merupakan keluarga MZ juga membenarkan jika korban dalam waktu dekat akan melangsungkan pernikahan.
"Iya memang mau menikah sama tunangannya. MZ sudah 5 tahun di Palembang kuliah di sini. Kalau tugas baru enam bulan," kata Anugrah.
Anugerah MZ mengatakan, korban menamatkan jenjang strata 1 dan meraih gelar Sarjana Teologi Kependetaan di Sekolah Tinggi Teologi Injili Palembang pada 2018.
Selama menempuh pendidikan, MZ tinggal di mess kampus.
Jika sedang libur, korban sering berkunjung ke kediaman sepupunya di kawasan Sukabangun.
"Setelah tamat kuliah, MZ ikatan dinas dan bertugas di Sungai Baung.
Adiknya juga kuliah di sini di kampus yang sama," kata Anugerah saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
Ia pun tak menyangka, jika video call MZ satu bulan lalu saat berada di Sungai Baung merupakan video call terakhir kalinya sebelum korban ditemukan menjadi korban pembunuhan.
Dalam video call tersebut, MZ mengaku akan kembali berkunjung ke Palembang sebelum pulang ke Nias untuk menikah.
"Terakhir kakak saya yang video call, korban bilang mau pulang ke Palembang dulu. Memang mau menikah dalam waktu dekat ini di Nias,"ujarnya.
Saksi kunci
Nita Pernawan/NP (9) berhasil lolos dari maut setelah dikira tewas usai dicekik oleh dua pelaku pembunuhan MZ, vikaris atau calon pendeta di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) Sungai Baung, Kabupaten OKI.
Vikaris GKII Sungai Baung Arisman Manai mengatakan, sembari menangis, NP berlari seorang diri menuju ke gereja tanpa mengenakan sandal.
Ia berada dalam kondisi ketakutan.
Gadis kecil tersebut sempat diikat tangan dan kakinya oleh para pelaku serta dicekik.
Setelah dikira tewas, korban lalu dibuang oleh pelaku ke areal perkebunan sawit.
Sementara MZ juga diikat oleh pelaku dengan menggunakan karet ban dalam motor serta diseret masuk ke dalam areal perkebunan sawit.
"Karena dikira sudah tewas setelah dicekik, NP ditinggal sendiri.
Mungkin dapat mukjizat dari Tuhan ternyata ikatan tangan korban lepas sehingga langsung kabur dan menuju gereja," kata Arisman saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang,rabu (27/3/2019)
Para jemaat gereja yang sedang berkumpul untuk mencari keberadaan MZ dan NP langsung memberikan pertolongan kepada korban.
Dari gadis kecil itulah jemaat menuju ke lokasi tempat kedua korban dibuang.
Di sana, MZ ditemukan dalam kondisi tanpa busana serta tangan dan kaki terikat.
Sekitar jarak 300 meter dari penemuan MZ, sepeda motor korban juga ditemukan.
"Ponsel korban tidak ditemukan. NP itu lari sejauh 4 kilometer dari lokasi seorang diri dan ketakutan. Anaknya sekarang masih trauma," ujarnya.
Dua pelaku diketahui menggunakan sarung sebagai penutup wajah saat beraksi.
Bahkan, kedua korban diseret tanpa ampun oleh pelaku hingga masuk ke areal perkebunan sawit.
"Saya lihat jenazah tadi ada luka di punggung bekas diseret. Ada juga bekas cekikan di leher,"ungkap Arisman.
Jenazah MZ tiba di di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang didampingi oleh Arisman bersama pemimpin gereja.
Adik korban Yanti bersama keluarganya menangis saat jenazah diturunkan dari mobil.
Mereka saling berpelukan, berlinang air mata menyaksikan tubuh calon pendeta muda itu dibawa masuk ke ruang jenazah.
Tak banyak kata yang terucap dari mulut Yanti.
Ia hanya terlihat terus meneteskan air mata sembari memeluk sanak saudaranya yang ada di depan ruang jenazah.
Pihak keluarga berharap polisi dapat cepat menangkap pelaku sehingga ia diadili atas perbuatan kejinya tersebut.
Jenazah diberangkatkan ke Nias Selatan
kamis (28/3/219) jenazah MZ (24),diberangkatkan pulang ke kampung halamannya untuk dimakamkan di Pulau Nias, Sumatera Utara lewat jalur darat.
Jenazah MZ diberangkatkan dari Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII) di Jalan Sumoharjo, Palembang sekitar pukul 10.00 WIB dengan menggunakan mobil ambulans.
Para sahabat korban juga ikut menghadiri ibadah pemberangkatan jenazah tersebut.
Dewistina Finowa'a (24) yang merupakan rekan satu angkatan MZ mengatakan, jenazah MZ diperkirakan sampai ke kampung halamannya Tanah Hibala, Pulau Nias Selatan jumat (29/3/2019) sore
"Tadi pakai mobil ambulans langsung diberangkatkan lewat jalur darat ke Padang. Baru akan menuju ke rumah korban memakai speedboat," kata Dewistina, ditemui di GKII,
Ditemukan Bercak Sperma
Usai dilakukan visum luar di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, tim Laboratorium Forensik Polda Sumatera Selatan mendapatkan bukti berupa sperma yang diduga milik para pelaku pemerkosaan serta pembunuhan terhadap calon pendeta berinisial MZ (24).
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, rabu (27/3/2019)
Supriadi mengatakan, korban diduga tewas setelah mengalami cekikan dileher oleh pelaku.
Selain itu, terdapat luka memar di sekitar leher korban hingga menyebabkan MZ tak bisa bernafas.
"Ada bercak sperma ditubuh korban, diduga itu milik pelaku," kata Supriadi.
Ia melanjutkan, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnian Adinegara telah memerintahkan para penyidik untuk kembali mendatangi lokasi tempat kejadian di areal PT PSM Divisi 3 blok F19 Dusun Sungai Baung, Desa Bukti Batu, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI.
"Ada satu anjing pelacak juga diturunkan untuk mencari jejak pelaku. Sekarang tim masih di lapangan, melakukan olah TKP ulang," ujar dia.
DUA PELAKU DITANGKAP
Tim gabungan Polres Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan menangkap dua terduga pelaku pembunuhan calon pendeta berinisial MZ (24) di OKI, Sumsel. "Iya benar (ditangkap), nanti dibawa ke Polda," kata Kapolres Ogan Komering Ilir (OKI) AKBP Doni Eka Saputra, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (28/3/2019).
Doni mengatakan, keduanya ditangkap di kawasan Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI, Rabu (27/3/2019), dan saat ini masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik.
"Ditangkap di Air Sugihan kemarin," kata Doni, melalui sambungan telepon, Kamis (28/3/2019).
Penangkapan itu setelah penyidik mendapatkan keterangan dari saksi yang merupakan masyarakat sekitar.
Dari sana petugas bergerak dan langsung menangkap pelaku.
"Sempat tidak mengaku, tapi masyarakat melihat pelaku ada di sana (lokasi kejadian)," ujar dia.
Dua identitas pelaku tersebut saat ini belum bisa diungkapkan oleh penyidik karena dalam tahap pemeriksaan.
No comments: